Senin, 05 November 2012


jual konsentrat sapi super pedaging,indukan,dan sapi perah bahan dasar :
-bungkil kelapa sawit
-biji kopi
-bungkil kacang
-dedak kasar
-ampas gandum
-ampas singkong
-garam
-tretes tebu
saya  jamin kualitas bagus harga:
Rp 2500/kg


Sabtu, 16 Juni 2012

ternak bebek pedaging dan petelur

bibit itik pedading
Add caption
CARA BETERNAK BEBEK
Bagaimana Cara Beternak Bebek Pedaging dan Petelur. orang pasti sangat ramai mempermasalahkan hal ini, apa yang harus saya siapkan, apa yang harus saya lakukan. pertanyaan ini pasti bertubi-tubi datang.  oelh karena itu saya akan menulis sedikit wacana mengenai Cara Beternak bebek pedaging dan petelur.
1. Seleksi Bibit
Bibit itik di Indonesia dibagi dalam duakelomok yaitu :
Itik Lokal
  1. Itik Tegal (Tegal).Ciri-ciri : warna bulu putih polossampai coklat hitam, warna paruh dankaki kuning atau hitam.
  2. Itik Mojosari (Mojosari Jawa Timur).Ciri-ciri : warna bulu coklat mudasampai coklat tua, warna paruh hitamdan kaki berwarna hitam.
  3. Itik Alabio (Amuntai KalimantanSelatan).Ciri-ciri : badan lebih besardibandingkan dengan itik Tegal
  4. itik Asahan dikembangkan di TanjungBalai, Sumatera Utara
Itik Persilangan
2, Makanan Bebek ( Pakan)
jenis pakan atau makanan bebek bisa menggunakan sepeti  jagung, dedak padi, bungkilkedelai, bungkil kelapa dll.
Porsi Pakan bebek Antara lain sbb:
  • Umur 1 – 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
  • Umur 3 – 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
  • Umur 5 – 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
  • Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/har
3. Perkandangan.
  • Lokasi Kandang
    • Jauh dari keramaian.
    • Ada atau dekat dengan sumber air.
    • Tidak terlalu dekat dengan rumah.
    • Mudah dalam pengawasan.
  • Bahan kandang bisa terbuat dari kerangkakayu atau bambu, atap genteng danlantainya pasir atau kapur.
  • Daya tampung untuk 100 ekor itik :
    • Umur 1 hari – 2 minggu 1 -2 m.
    • Umur 1 – 2 minggu 2 – 4 m.
    • Umur 2 – 4 minggu 4 – 6 m
Mungkin sedikit ini Cara Beternak Bebek Pedaging dan Petelur  yang harus di pahami terlebih dahulu.

Jumat, 15 Juni 2012

pembelian












KAMI MEMBUTUHKAN ITIK AFKIRRAN & ITIK PEDAGING DALAM JUMLAH BAYAK APABILA AGAN SEMUA PUNYA USAHA ITIK PEGADING KAMI MAU MEMBELI & KERJASAMA .
HUB:085293906095 JOKO TRIYANTO

Kamis, 14 Juni 2012

MINERAL TERNAK

                                             POC NAS 3LT=174000
                                           POC NAS 250=16000

                      HORMONIK500CC=122500

Sabtu, 09 Juni 2012

pakan ternak

















 jual dedak padi super
  RP.3000/Kg
kegunaan
-pakan terna besar & kecil
-mempercepat penggemukan
-mengandung nutrisi yang di butuhkan ternak


jual onggok ketela basah
Rp.30000/sak
kegunaan:
-untuk campuran pakan ternak besar maupun kecil
-menghemat biaya pakan


















jual starbio untuk fermentasi pakan terna
Rp.20000/kg
kegunaan:
-Bisa untuk fermentasi jerami sehingga bisa menambah kadar protein pada jerami .
-Sebagai penghancur serat kasar sehingga     mempercepat pencernaan pada hewan terna dan mempunyai     nutrisi yang tinggi.
- Merangsang nafsu makan terna
-Pada pakan ternak menimbulkan bau yang di sukai oleh ternak sehingga nafsu makan meningkat.
-Mempercepat penggemukan pada sapi, kambing, dan hewan rumensial lainya.


 jual jerami
Rp.400.000/truk doubel full muatan

Sabtu, 02 Juni 2012

PENGOLAHAN MAKAN TERNAK SAPI

Sapi potong adalah sapi yang dibudidayakan untuk diambil dagingnya atau dikonsumsi. Jenis sapi yang paling populer di Indonesia adalah simental ataupun sapi PO ( Peranakan Ongole ). Untuk mendapatkan sapi dengan berat badan bagus diperlukan makanan yang berkualitas baik. Pada Umumnya, pakan yang dibutuhkan sapi adalah makanan hijauan ternak. Sapi potong dewasa ataupun yang masih dalam masa pertumbuhan sangat membutuhkan pakan yang memadai baik dari segi jumlah ataupun kualitas pakan.
Dalam dunia sapi potong, dikenal beberapa cara Pemberian pakan, yaitu penggembalaan ( Pasture Fattening ), Kereman ( Dry Lot Fattening ) dan menggabungkan kedua cara tersebut.

Cara pemberian pakan pada sapi potong Sebagai berikut:
pagi hari sekitar jam 08:00 WIB komboran:
1. dedak padi 1,5 kg, ampas ketela (onggok)di kasih air biar mengembang,konsenterat 1/4 babi ,garam sapi secukupnya, mineral terna seperti viterna,poc nasa & hormonik dijadikan menjadi 1 diberi 1 tutup botol di beri air secukupnya menurut besar kecilnya sapi masalah banyak sedikitnya pakan.
2.setelah komboran habis baru diberi hijauan seperti : rumput gajah,kolonjono,tebon(dau jagung),rumput-rumputan liar.

sore hari  jam 18.00 WIB komboran:
1. dedak padi 2 kg, ampas ketela (onggok)di kasih air biar mengembang,konsenterat 1/4 babi ,garam sapi secukupnya di beri air secukupnya menurut besar kecilnya sapi masalah banyak sedikitnya pakan.
2.setelah komboran habis di kasih jerami yang sudah di fermentasi menggunakan starbio & urea,rendeng (daun kacang tanah).



Pakan ternak dapat juga diberikan dengan cara dijatah/disuguhkan yang yang dikenal dengan istilah kereman. Sapi potong dikandangkan dan pakan diperoleh dari ladang, sawah/tempat lain. Setiap hari sapi memerlukan pakan kira-kira sebanyak 10% dari berat badannya dan juga pakan tambahan 1% - 2% dari berat badan. Ransum tambahan berupa dedak halus atau bekatul, bungkil kelapa, gaplek, ampas tahu. yang diberikan dengan cara dicampurkan dalam rumput ditempat pakan. Selain itu, dapat ditambah mineral sebagai penguat berupa garam dapur, kapus. Pakan sapi dalam bentuk campuran dengan jumlah dan perbandingan tertentu ini dalam dunia peternakan dikenal dengan istilah ransum.

Pemberian pakan sapi potong yang terbaik adalah kombinasi antara penggembalaan dan keraman. Menurut keadaannya, jenis hijauan dibagi
menjadi 3 katagori, yaitu hijauan segar, hijauan kering, dan silase. Macam hijauan segar adalah rumput-rumputan, kacang-kacangan (legu minosa) dan tanaman hijau lainnya. Rumput yang baik untuk pakan sapi adalah rumput gajah, rumput raja (king grass), daun turi, daun lamtoro.

Hijauan kering berasal dari hijauan segar yang sengaja dikeringkan dengan tujuan agar tahan disimpan lebih lama. Termasuk dalam hijauan kering adalah jerami padi, jerami kacang tanah, jerami jagung, dsb. yang biasa digunakan pada musim kemarau. Hijauan ini tergolong jenis pakan yang banyak mengandung serat kasar.

Hijauan segar dapat diawetkan menjadi silase. Secara singkat pembuatan silase ini dapat dijelaskan sebagai berikut: hijauan yang akan dibuat silase ditutup rapat, sehingga terjadi proses fermentasi. Hasil dari proses inilah yang disebut silase. Contoh-contoh silase yang telah memasyarakat antara lain silase jagung, silase rumput, silase jerami padi, dll.


demikian sekilas tentang beberapa cara pemberian pakan pada sapi potong, semoga bermanfaat.

CARA PEMESANAN

cara pesan.hub saya:
joko triyanto:085293906095

MINERAL TERNAK

PERMASALAHAN
 
Dengan potensi pasar yang masih besar, sudah seharusnya para pelaku usaha di bidang peternakan berusaha meningkatkan produksivitasnya, yaitu peningkatan populasi ternak, peningkatan produk hasil ternak yang diikuti peningkatan kualitasnya.
Dalam prakteknya, usaha peternakan tersebut mengalami berbagai kendala, sebagai masalah dunia peternakan di indonesia. 
Beberapa kendala yang dihadapi bidang peternakan di indonesia antara lain : 
1. Mayoritas usaha peternakan di indonesia berpola tradisional.
2. Tingginya biaya pakan pada peternakan skala industri.
   -Peternakan skala industri pada saat ini menghadapi kendala berupa tingginya harga 
    pakan buatan (konsentrat) yang menyebabkan budidaya kurang efisien.
PENANGANAN MASALAH
Dengan adanya permasalahan-permasalahan diatas, diperlukan tindakan nyata untuk mengatasinya. PT.NATURAL NUSANTARA memberikan alternatif solusi dengan tehnologi dibidang nutrisi ternak, yaitu dengan menghadirkan produk bernama "VITERNA" yang bertujuan agar usaha peternakan dapat lebih efektif ( Mampu menaikan produksi secara kuantitas dan kwalitas ) , efisien (mampu memberikan kenaikan keuntungan ekonomi) dengan tehnologi yang Aplikatif (mudah diterapkan / digunakan dan dimengerti oleh peternak)
VITERNA diformulasikan dengan basis tehnologi yang berfungsi menambah dan melengkapi nutrisi ternak dari pakan ternak, Karena VITERNA Plus merupakan suplemen nutrisi murni yang SIAP DICERNA, serta mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi PENCERNAAN TERNAK. Selain itu, dengan basis tehnologi VITERNA mampu memacu sistesis / pembentukan protein tubuh.
PERAN VITERNA
  1. Mempertinggi dan melengkapi nutrisi pakan sepertin Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin dan Mineral dalam jumlah yang cukup seimbang.
  2. VITERNA mampu meningkatkan pertumbuhan dan Pertambahan Berat Badan PERHARI sehingga ternak tumbuh Lebih Cepat dari biasanya.
  3. Memacu pertumbuhan protein dan MENGURANGI PERTUMBUHAN LEMAK / KOLESTEROL.
 
VITERNA Plus sudah mencakup K3 : Kuantitas Kualitas Kesehatan
APLIKASI dan DOSIS VITERNA
  • APLIKASI VITERNA Plus sangatlah mudah yaitu dengan dicampur air minum atau komboran pakan (untuk ternak besar) Aplikasi yang sangat mudah tersebut bertujuan agar lebih mudah dimengerti dan diaplikasikan peternak dalam pemeliharaan ternaknya se hari ha ri / sehari se hari.
  • DOSIS VITERNA Plus : 
          - untuk ayam                           : 1-2 cc/liter air minum
          - untuk Sapi, Kerbau, Kuda    : 10 cc/hari (satu tutup botol)/hari
          - untuk Kambing, Domba        : 5-7,5 cc/hari
 Dengan Dosis dan cara tersebut tidak akan menambah beban biaya tinggi pada biaya produksi. Sehingga untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi usaha peternak dapat tercapai.
CATATAN : untuk hasil yang Optimal, Viterna dicampur dengan Hormonik dan Poc.Nasa
Satu Viterna dicampur satu Poc.Nasa dan satu Hormonik Dijadikan Satu

TERNAK SAPI POTONG

Ternak Sapi Potong

TERNAK SAPI POTONG
 I. Pendahuluan.
Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar dan modern, dengan skala usaha kecilpun akan mendapatkan keuntungan yang baik jika dilakukan dengan prinsip budidaya modern. PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu budidaya penggemukan sapi potong baik untuk skala usaha besar maupun kecil.

II. Penggemukan
Penggemukan sapi potong adalah pemeliharaan sapi dewasa dalam keadaan kurus untuk ditingkatkan berat badannya melalui pembesaran daging dalam waktu relatif singkat (3-5 bulan).
Beberapa hal yang berkaitan dengan usaha penggemukan sapi potong adalah :

1. Jenis-jenis Sapi Potong.
Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

A. Sapi Bali.
Cirinya berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam (garis belut). Keunggulan sapi ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru.

B. Sapi Ongole.
Cirinya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir dan berpunuk, dan daya adaptasinya baik. Jenis ini telah disilangkan dengan sapi Madura, keturunannya disebut Peranakan Ongole (PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksinya lebih rendah.

C. Sapi Brahman.
Cirinya berwarna coklat hingga coklat tua, dengan warna putih pada bagian kepala. Daya pertumbuhannya cepat, sehingga menjadi primadona sapi potong di Indonesia.

D. Sapi Madura.
Mempunyai ciri berpunuk, berwarna kuning hingga merah bata, terkadang terdapat warna putih pada moncong, ekor dan kaki bawah. Jenis sapi ini mempunyai daya pertambahan berat badan rendah.

E. Sapi Limousin.
Mempunyai ciri berwarna hitam bervariasi dengan warna merah bata dan putih, terdapat warna putih pada moncong kepalanya, tubuh berukuran besar dan mempunyai tingkat produksi yang baik

2. Pemilihan Bakalan.
Bakalan merupakan faktor yang penting, karena sangat menentukan hasil akhir usaha penggemukan.
Pemilihan bakalan memerlukan ketelitian, kejelian dan pengalaman. Ciri-ciri bakalan yang baik adalah :
- Berumur di atas 2,5 tahun.
- Jenis kelamin jantan.
- Bentuk tubuh panjang, bulat dan lebar, panjang minimal 170 cm tinggi pundak minimal 135 cm, lingkar dada 133 cm.
- Tubuh kurus, tulang menonjol, tetapi tetap sehat (kurus karena kurang pakan, bukan karena sakit).
- Pandangan mata bersinar cerah dan bulu halus.
- Kotoran normal

III. Tatalaksana Pemeliharaan.
3.1. Perkandangan.
Secara umum, kandang memiliki dua tipe, yaitu individu dan kelompok. Pada kandang individu, setiap sapi menempati tempatnya sendiri berukuran 2,5 X 1,5 m. Tipe ini dapat memacu pertumbuhan lebih pesat, karena tidak terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan dan memiliki ruang gerak terbatas, sehingga energi yang diperoleh dari pakan digunakan untuk hidup pokok dan produksi daging tidak hilang karena banyak bergerak. Pada kandang kelompok, bakalan dalam satu periode penggemukan ditempatkan dalam satu kandang. Satu ekor sapi memerlukan tempat yang lebih luas daripada kandang individu. Kelemahan tipe kandang ini yaitu terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan sehingga sapi yang lebih kuat cenderung cepat tumbuh daripada yang lemah, karena lebih banyak mendapatkan pakan.

3.2. Pakan.
Berdasarkan kondisi fisioloigis dan sistem pencernaannya, sapi digolongkan hewan ruminansia, karena pencernaannya melalui tiga proses, yaitu secara mekanis dalam mulut dengan bantuan air ludah (saliva), secara fermentatif dalam rumen dengan bantuan mikrobia rumen dan secara enzimatis setelah melewati rumen.
Penelitian menunjukkan bahwa penggemukan dengan mengandalkan pakan berupa hijauan saja, kurang memberikan hasil yang optimal dan membutuhkan waktu yang lama. Salah satu cara mempercepat penggemukan adalah dengan pakan kombinasi antara hijauan dan konsentrat. Konsentrat yang digunakan adalah ampas bir, ampas tahu, ampas tebu, bekatul, kulit biji kedelai, kulit nenas dan buatan pabrik pakan. Konsentrat diberikan lebih dahulu untuk memberi pakan mikrobia rumen, sehingga ketika pakan hijauan masuk rumen, mikrobia rumen telah siap dan aktif mencerna hijauan. Kebutuhan pakan (dalam berat kering) tiap ekor adalah 2,5% berat badannya. Hijauan yang digunakan adalah jerami padi, daun tebu, daun jagung, alang-alang dan rumput-rumputan liar sebagai pakan berkualitas rendah dan rumput gajah, setaria kolonjono sebagai pakan berkualitas tinggi.
Penentuan kualitas pakan tersebut berdasarkan tinggi rendahnya kandungan nutrisi (zat pakan) dan kadar serat kasar. Pakan hijauan yang berkualitas rendah mengandung serat kasar tinggi yang sifatnya sukar dicerna karena terdapat lignin yang sukar larut oleh enzim pencernaan. Oleh karena itu PT. NATURAL NUSANTARA membantu peternak dengan mengeluarkan produk NATURAL PROBIOTIK (NPB) yang dapat membuat pakan berkualitas rendah menjadi mudah dicerna. NPB mengandung :
- Bakteri sellulolitic strain dominant, yaitu bakteri
dalam cairan rumen yang mampu memecah
dinding sel dengan kadar lignin tinggi.
- Multi enzim yang disintesa dari rumen.
- Pengkelat bahan-bahan anti nutrisi.
Cara pemakaian NPB adalah sebagai berikut :
1. Campurkan 1 kg NPB dalam 100 liter air.
2. Bahan pakan dirajang hingga berukuran 20-25 cm untuk meningkatkan efektifitas proses fermentasi.
3. Tumpuk bahan pakan berlapis-lapis hingga tinggi maksimal 150 cm.
4. Siram tumpukan bahan pakan dengan air secara merata yang bertujuan untuk membasahi bahan pakan.
5. Siram tumpukan pakan dengan larutan NPB secara merata. Usahakan seluruh bahan pakan terkena siraman larutan NPB.
6. Tutup tumpukan pakan dengan plastik secara rapat. Setelah 48 jam tumpukan akan menjadi panas yang menandakan proses fermentasi berlangsung baik.
7. Pada hari ke-7 diamati, jika proses fermentasi telah sempurna (ditandai dengan bau caramel/bir dan bahan pakan telah lunak) proses fermentasi dapat diakhiri.
8. Jika proses belum sempurna, diperpanjang 15 hari.
9. Sebelum diberikan kepada ternak bahan pakan diangin-anginkan lebih dahulu untuk membuat pakan kering dan tidak lembab sehingga lebih disukai oleh ternak.
Selain NPB, PT. NATURAL NUSANTARA juga mengeluarkan suplemen khusus ternak yaitu VITERNA Plus. Produk ini menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh sapi, yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak.
VITERNA Plus mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak, yaitu :
- Mineral-mineral sebagai penyusun tulang, darah
dan berperan dalam sintesis enzim, yaitu N, P, K,
Ca, Mg, Cl dan lain-lain.
- Asam-asam amino, yaitu Arginin, Histidin, Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein, pembentuk sel dan organ tubuh.
- Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh sapi dari serangan penyakit.
- Asam - asam organik essensial, diantaranya asam propionat, asam asetat dan asam butirat.
Cara penggunaannya adalah dengan dicampurkan dalam air minum atau komboran dengan dosis :
5 cc/ekor perhari untuk sapi, kerbau dan kuda
4 cc/ekor perhari untuk kambing dan domba.
Penambahan VITERNA Plus tersebut dilakukan pada pemberian air minum atau komboran yang pertama.

3.3. Pengendalian Penyakit.
Dalam pengendalian penyakit, yang lebih utama dilakukan adalah pencegahan penyakit daripada pengobatan, karena penggunaan obat akan menambah biaya produksi dan tidak terjaminnya keberhasilan pengobatan yang dilakukan. Usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sapi adalah :

a. Pemanfaatan kandang karantina. Sapi bakalan yang baru hendaknya dikarantina pada suatu kandang terpisah, dengan tujuan untuk memonitor adanya gejala penyakit tertentu yang tidak diketahui pada saat proses pembelian. Disamping itu juga untuk adaptasi sapi terhadap lingkungan yang baru. Pada waktu sapi dikarantina, sebaiknya diberi obat cacing karena berdasarkan penelitian sebagian besar sapi di Indonesia (terutama sapi rakyat) mengalami cacingan. Penyakit ini memang tidak mematikan, tetapi akan mengurangi kecepatan pertambahan berat badan ketika digemukkan. Waktu mengkarantina sapi adalah satu minggu untuk sapi yang sehat dan pada sapi yang sakit baru dikeluarkan setelah sapi sehat. Kandang karantina selain untuk sapi baru juga digunakan untuk memisahkan sapi lama yang menderita sakit agar tidak menular kepada sapi lain yang sehat.

b. Menjaga kebersihan sapi bakalan dan kandangnya. Sapi yang digemukkan secara intensif akan menghasilkan kotoran yang banyak karena mendapatkan pakan yang mencukupi, sehingga pembuangan kotoran harus dilakukan setiap saat jika kandang mulai kotor untuk mencegah berkembangnya bakteri dan virus penyebab penyakit.

c. Vaksinasi untuk bakalan baru. Pemberian vaksin cukup dilakukan pada saat sapi berada di kandang karantina. Vaksinasi yang penting dilakukan adalah vaksinasi Anthrax.
Beberapa jenis penyakit yang dapat meyerang sapi potong adalah cacingan, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kembung (Bloat) dan lain-lain.

IV. Produksi Daging.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi daging adalah
1. Pakan.
Pakan yang berkualitas dan dalam jumlah yang optimal akan berpengaruh baik terhadap kualitas daging. Perlakuan pakan dengan NPB akan meningkatkan daya cerna pakan terutama terhadap pakan yang berkualitas rendah sedangkan pemberian VITERNA Plus memberikan berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak sehingga sapi akan tumbuh lebih cepat dan sehat.

2. Faktor Genetik.
Ternak dengan kualitas genetik yang baik akan tumbuh dengan baik/cepat sehingga produksi daging menjadi lebih tinggi.

3. Jenis Kelamin.
Ternak jantan tumbuh lebih cepat daripada ternak betina, sehingga pada umur yang sama, ternak jantan mempunyai tubuh dan daging yang lebih besar.

4. Manajemen.
Pemeliharaan dengan manajemen yang baik membuat sapi tumbuh dengan sehat dan cepat membentuk daging, sehingga masa penggemukan menjadi lebih singkat.

Kamis, 24 Mei 2012

TERNAK SAPI POTONG

Sapi potong adalah sapi yang dibudidayakan untuk diambil dagingnya atau dikonsumsi. Jenis sapi yang paling populer di Indonesia adalah simental ataupun sapi PO ( Peranakan Ongole ). Untuk mendapatkan sapi dengan berat badan bagus diperlukan makanan yang berkualitas baik. Pada Umumnya, pakan yang dibutuhkan sapi adalah makanan hijauan ternak. Sapi potong dewasa ataupun yang masih dalam masa pertumbuhan sangat membutuhkan pakan yang memadai baik dari segi jumlah ataupun kualitas pakan.
Dalam dunia sapi potong, dikenal beberapa cara Pemberian pakan, yaitu penggembalaan ( Pasture Fattening ), Kereman ( Dry Lot Fattening ) dan menggabungkan kedua cara tersebut.

Cara pemberian pakan pada sapi potong yang paling sederhana adalah dengan cara penggembalaan, Metode ini  dilakukan dengan melepas sapi-sapi di padang rumput, biasanya dilakukan di daerah yang mempunyai tempat penggembalaan cukup luas, dan memerlukan waktu sekitar 5-7 jam per hari. Dengan cara ini, maka tidak memerlukan ransum tambahan pakan penguat karena sapi telah memakan bermacam-macam jenis rumput.

Pakan ternak dapat juga diberikan dengan cara dijatah/disuguhkan yang yang dikenal dengan istilah kereman. Sapi potong dikandangkan dan pakan diperoleh dari ladang, sawah/tempat lain. Setiap hari sapi memerlukan pakan kira-kira sebanyak 10% dari berat badannya dan juga pakan tambahan 1% - 2% dari berat badan. Ransum tambahan berupa dedak halus atau bekatul, bungkil kelapa, gaplek, ampas tahu. yang diberikan dengan cara dicampurkan dalam rumput ditempat pakan. Selain itu, dapat ditambah mineral sebagai penguat berupa garam dapur, kapus. Pakan sapi dalam bentuk campuran dengan jumlah dan perbandingan tertentu ini dalam dunia peternakan dikenal dengan istilah ransum.

Pemberian pakan sapi potong yang terbaik adalah kombinasi antara penggembalaan dan keraman. Menurut keadaannya, jenis hijauan dibagi
menjadi 3 katagori, yaitu hijauan segar, hijauan kering, dan silase. Macam hijauan segar adalah rumput-rumputan, kacang-kacangan (legu minosa) dan tanaman hijau lainnya. Rumput yang baik untuk pakan sapi adalah rumput gajah, rumput raja (king grass), daun turi, daun lamtoro.

Hijauan kering berasal dari hijauan segar yang sengaja dikeringkan dengan tujuan agar tahan disimpan lebih lama. Termasuk dalam hijauan kering adalah jerami padi, jerami kacang tanah, jerami jagung, dsb. yang biasa digunakan pada musim kemarau. Hijauan ini tergolong jenis pakan yang banyak mengandung serat kasar.

Hijauan segar dapat diawetkan menjadi silase. Secara singkat pembuatan silase ini dapat dijelaskan sebagai berikut: hijauan yang akan dibuat silase ditutup rapat, sehingga terjadi proses fermentasi. Hasil dari proses inilah yang disebut silase. Contoh-contoh silase yang telah memasyarakat antara lain silase jagung, silase rumput, silase jerami padi, dll.

demikian sekilas tentang beberapa cara pemberian pakan pada sapi potong, semoga bermanfaat.

 
Penanggung Jawab by jokers pengusaha muda | Supported by wirausaha